Bantahan Global Untuk Segala Syubhat

Ketahuilah, jika kita mempelajari syubhat, maka syubhat itu akan pernah ada dan tidak akan pernah habis. Jika telah mati satu syubhat, maka syubhat yang lain akan terlahir. Sebagaimana kita pelajari, Ahlus Sunnah sudah lama bergulat dengan Ahlul Kalam hingga hari ini, sehingga membuat pelajaran akidah semakin rumit dan kita harus mempelajari kaidah-kaidah baru. Hal ini dikarenakan syubhat terus muncul, sehingga kaidah untuk membantahnya juga akan terus muncul hingga hari kiamat. Bukan ciri seorang Ahlus Sunnah menyibukkan diri dengan mempelajari syubhat, melainkan lari jauh darinya. Jika Allah telah memberikan kita karunia berupa pemahaman yang benar tentang Islam, peganglah erat-erat pemahaman tersebut hingga ajal menjemput. Adapun syubhat, kita bisa mempelajarinya dari para ulama maupun ustadz Ahlus Sunnah, tidak perlu kita terjun kedalamnya dengan alasan bisa membantahnya.

Jika kita bukan termasuk orang yang pandai, maka kita bisa menggunakan bantahan global untuk membantah syubhat. Jika syubhat tidak secara sengaja datang kepada kita, cukup kita katakan:

  • Di matamu mungkin pemahamanku salah, tetapi tidak lebih salah dari pemahamanmu. Syubhatku memang ada, namun tidak sebanyak syubhatmu.
  • Se-salah-salahnya pemahamanku, ayat Al-Qur'an dan hadits jauh lebih banyak yang mendukungku daripada mendukung pemahamanmu. 
  • Saya bisa berhujjah di hadapan Allah dengan Al-Qur'an, hadits, ijma para ulama, sedangkan kamu akan begulat dengan pemikiranmu yang kamu anggap logis itu, tidak ada penjelasannya dari Al-Qur'an maupun sunnah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngaji Perbaperan

Polemik Musik Antara Adi Hidayat Dengan Ustadz Salafy

Ateis di Eropa