Makna Yang Benar Dari Bertakwalah Semampunya, Dan Melawan Talbis Setan

Kita diperintahkan untuk bertakwa semampunya, namun kita sering kali mengartikan bahwasannya semampunya adalah ala kadarnya. Terkadang rasa malas menyerang diri untuk tidak melakukan kebaikan, dan berlarut-larut menghabiskan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Ketika jiwa membisiki untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat, lantas setan segera membisiki dengan kata-kata, "Kamu belum mampu melakukan itu, bertakwalah semampunya saja." Alhasil, kegiatan tersebut menjadi tertunda dan kita kembali menyia-nyiakan waktu. Misal, ketika ingin sekali membaca Al-Qur'an, setan terus membisiki dengan kata-kata yang halus, "Kalo sekarang kamu gak usah baca Qur'an dulu, kegiatan yang lain juga sama-sama bermanfaat kok. Contohnya main game, yang penting gak maksiat kan? Game juga bisa menghalangi kamu dari maksiat loh gak cuma baca Al-Qur'an." Lalu tidak jadi membaca Al-Qur'an dan justru main game. Ataupun kita sudah mulai membaca Al-Qur'an, setan terus membisiki, "Untuk pemula mah dua ayat aja dulu udah cukup. Santai aja nanti juga terbiasa kok." Lantas belum satu menit mushaf sudah ditutup. Setelah itu, kita kembali membuka HP dan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menonton sesuatu yang tidak berguna sama sekali, dan justru mengarah ke kemaksiatan.

Ketahuilah, makna dari semampunya adalah melakukan sesuatu hingga benar-benar tidak mampu, bukan ala kadarnya, bisa dilakukan nanti, atau yang penting ada. Kita yakin dalam satu hari kita bisa meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an, minimal 1 juz. Jika memang sangat tidak kuat membaca Al-Qur'an dalam 1 juz, bisa kita kurangi sedikit demi sedikit. Bukan berarti baru baca 2 ayat lalu bilang, "Ini yang saya mampu." Percayalah, pola pikir seperti itu adalah talbis setan yang menginginkan agar kita meninggalkan kegiatan bermanfaat tersebut. Bagaikan orang lari maraton, makna dari "semampunya" adalah ketika dia tidak lagi bisa berlari, bukan berarti baru lari 5 meter lantas harus berhenti dengan segudang alasan seperti hemat energi, menghindari capek dan lain-lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngaji Perbaperan

Polemik Musik Antara Adi Hidayat Dengan Ustadz Salafy

Ateis di Eropa