Postingan

Hidup Biasa-biasa Saja Dan Bersikap Biasa-biasa Saja

Gambar
Sering kali terlintas di beranda saya ada saja tingkah orang-orang. Ada yang ribut di jalan, ada yang saling lapor gara-gara masalah sepele, ada yang saling membunuh, ada yang bermimpi jadi jutawan dengan cara-cara instan, dan berbagai macam lainnya. Seolah-olah semakin kemari pola pikir manusia semakin ekstrim, dan anehnya banyak sekali orang sangat suka berselisih dengan orang lain dalam hal-hal yang sangat sepele. Misalnya, hanya gara-gara setitik kesalahan seseorang harus berteriak-teriak di jalan, sampai mengeluarkan kata-kata kotor (kebun binatang). Akhirnya orang yang diteriaki balik marah, kemudian mereka cekcok. Tidak hanya itu, mereka juga kadang saling berusaha mengeluarkan handphone untuk merekam dengan tujuan memviralkan lawannya. Terkadang saya bertanya, apa susahnya sih tidak berlebihan dalam menyikapi sesuatu? Seolah-olah menampilkan sikap arogan orang lain akan menganggap kita hebat? Nyatanya tidak, menunjukkan arogansi akan membuat kita terlihat orang yang bodoh secar...

Ngaji Perbaperan

Setelah bertahun-tahun digembleng oleh berbagai macam hiburan seperti musik cinta-cintaan, sinetron cinta-cintaan, konten cinta-cintaan, akhirnya berhasil-lah hiburan-hiburan tersebut mengubah mental pemuda bangsa menjadi mental galau-an dan baper-an. Akhirnya, setelah muncul dakwah-dakwah yang mengajak agar kembali kepada Allah, ustadz / ustadzah yang digandrungi ya ustadz-ustadz / ustadzah-ustadzah yang paling pandai membawa konten yang "baper-baperan" juga. Banyaknya pemuda yang hijrah adalah hal yang patut disyukuri, meskipun banyak yang hijrah gara-gara "disakiti oleh dia", "ditinggalkan oleh dia", atau "dianya sama orang lain".  Akan tetapi sebagai pemuda tidak-lah boleh berlarut-larut dengan hal demikian (yakni baper-baperan), sedangkan fundamental dalam agama Islam yaitu tauhid dimana seluruh rasul diutus untuknya! Bukan hanya melayani pemuda yang sedang galau atau baper kemudian hijrah. Bukankah di zaman rasul banyak pemuda? Bukankah par...

Setelah Kesulitan Ada Kemudahan

Di antara kesempurnaan iman adalah meyakini bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dalam hal apapun. Jangankan kita sebagai orang-orang biasa, Nabi shalallahu 'alaihi wasallam saja mengalami berbagai macam kesulitan di dalam hidupnya, seperti ditinggalkan orang yang dicintai, dicemooh kaumnya, kekurangan harta, dan berbagai macam kesulitan lainnya. Namun Allah ta'ala berjanji kepada Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bahwa kesulitan itu akan segera sirna dan berganti dengan kemudahan, sebagai mana firman-firman Allah berikut ini: فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ "Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ "Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6) Namun, untuk mengundang kemudahan dari Allah, perlu dicatat bahwa Allah menginginkan ketakwaan dari kita, tidak hanya berharap keajaiban datang dengan sendirinya diiringi dengan terus bermaksiat, Allah ta'ala berfirman. وَمَنْ يَّتَّق...

Polemik Musik Antara Adi Hidayat Dengan Ustadz Salafy

Gambar
Di antara kegaduhan yang terjadi saat ini adalah polemik hukum musik di antara Ustadz Adi Hidayat dengan Ustadz-ustadz Salafy dan menimbulkan perdebatan di kalangan awam. Kami termasuk orang yang kontra dengan pendapat Ustadz Adi Hidayat hafizahullah , namun bukan bagian kami menyerang beliau secara pribadi melainkan kritikan secara ilmiyyah. Pembahasan kali ini akan objektif terhadap materi yang beliau bawakan. Untuk masalah background pendidikan, kita tidak ragukan beliau adalah lulusan S2 yang berkaitan dengan bahasa Arab. Untuk hukum musik secara lengkap, kami rasa sudah banyak asatidzah yang menjelaskannya dan mereka jauh lebih berhak dalam menjelaskan hal ini. Video yang bagus dari Rational Believer tentang kemungkaran musik, semoga menjadi bahan renungan. https://www.youtube.com/watch?v=-wVsUZmYgqU https://www.youtube.com/watch?v=MY1w2obG4Yw https://www.youtube.com/watch?v=zg3Jq06OB54 Syair = Musik, Penyair = Pemusik Pertama, UAH menggunakan metode yang aneh dalam beristidlal, d...

Ada Yang Salah Di Hatimu

Hari-demi hari dilalui, sebagian orang ada yang gelisah akan kehidupannya, sebagian orang ada yang tersenyum menjalani kehidupan. Ternyata, harta dan popularitas yang dimiliki tidak bisa menutupi kegelisahan itu. Harta melimpah, tetapi takut kehilangan akhirnya waktu habis untuk menjaga dan menambahnya. Orang-orang banyak menyanjungnya, akhirnya takut kehilangan pamor lalu gemar membuat sensasi dan pencitraan. Inilah bukti bahwa tempat kebahagiaan di hati, bukan di jasad. Memang betul terpenuhinya kebutuhan jasad dan hawa nafsu bisa mendatangkan kebahagiaan, namun kebahagiaan semu dan fana yang tidak hakiki. Betapa banyak orang depresi karena khawatir terhadap masa depannya. Betapa banyak orang bunuh diri karena merasa buntu akan kehidupan. Betapa banyak seseorang yang kehilangan arah lalu lari kepada narkoba dan minum-minuman keras, naudzubillahi min dzalik . Ketika seseorang tidak bisa merasakan kebahagiaan di dunia meskipun bergelimpang harta dan popularitas, maka percayalah ada mas...

Faidah Menyembunyikan Amal

Gambar
Ketahuilah, amal yang disembunyikan adalah amal yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah subhanahu wata'ala meskipun sedikit. Berbeda dengan banyak beramal namun sengaja ditampakkan, maka kualitas dari amal tersebut lebih rendah derajatnya daripada amal yang sedikit yang disembunyikan. Ketahuilah, menjaga hati dari keikhlasan sangatlah sulit dan kita sangat senang sekali berspekulasi terhadap amalan hati kita, bahwa kita menganggap "Gak apa-apa kok yang penting ikhlas, kan niatnya memotivasi orang lain agar mengikuti kita." Kalimat tersebut adalah kalimat spekulasi tinggat tinggi yang sama sekali para salaf tidak pernah berspekulasi dengan kalimat tersebut. Adapun kita yang amalannya jauh dibanding ulama salaf justru sangat gemar berspekulasi, didukung dengan adanya sosial media membuat kita semakin gemar melakukan hal tersebut. Amal yang tersembunyi lebih dicintai oleh Allah daripada amal yang dinampakkan, Allah ta'ala berfirman: إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِ...

Ateis di Eropa

Selama tinggal di Eropa, saya memiliki beberapa pengalaman mengenai keadaan sebagian manusia di berbagai belahan dunia. Tentunya, saya sangat bersyukur terlahir di keluarga muslim dan tumbuh di lingkungan muslim, sehingga saya tidak perlu bergulat dahsyat dengan batin saya mengapa saya memeluk agama Islam. Di negara-negara Eropa, agama Kristen sudah mulai ditinggalkan karena keadaan sosial yang terus berubah dan pemikiran yang terus berkembang. Ketika saya menyewa rumah, di dalamnya banyak sekali patung-patung dan ada sisa-sisa makanan di kulkas. Saya bertanya kepada pemiliknya, "Apakah ada daging babi di kulkas sisa penghuni sebelumnya?" Dia menjawab, "Mungkin, memang mengapa?" Saya menjawab, "Saya tidak suka ada daging babi." Kemudian pemilik rumah ingin mengklarifikasi segalanya agar saya tinggal nyaman di rumah tersebut. Saya merasa kagum terhadap akhlak mereka yang luar biasa baik, mereka rela datang bersama keluarganya untuk bertemu dengan saya selak...