Postingan

Mencegah Doktrinasi Sesat

Terkadang saya tertarik kepada dunia psikologi, bagaimana cara pikiran orang bekerja. Salah satu yang pernah saya cari tahu adalah bagaimana cara kita mengubah pikiran orang lain. Perbedaan pendapat di dunia ini adalah hal yang wajar, mengapa? Karena setiap orang yang terlahir mengalami hidup yang berbeda-beda, budaya yang berbeda-beda, dan kecenderungan yang berbeda-beda. Salah satu cara agar orang lain berubah pikirannya adalah dengan doktrin, yaitu memengaruhi orang lain untuk menerima suatu informasi baik benar maupun salah. Bagi saya, doktrin bisa baik bisa juga buruk. Karena dengan doktrin kita bisa menanamkan ke pikiran orang lain informasi yang benar atau yang menyesatkan. Jika seseorang hidup tanpa doktrin, maka kemungkinan besar orang-orang akan terus-terusan membantah dan berada di atas keraguan. Saya beri ilustrasi sederhana. Anggap ada orang yang bernama Gina yang mengaku  open minded (Pikiran terbuka). Gina adalah seorang yang cerdas, dia sekolah di Eropa. Gina selalu...

Di Kamar Terus Padahal Mainnya Kejauhan

Di antara hal yang harus disyukuri saat ini adalah kemudahan dalam mengakses informasi. Orang-orang bisa berkomunikasi dengan siapa saja tanpa batas jarak dan waktu. Sekarang, bisa mengobrol dengan bule bukanlah hal yang asing lagi, dengan banyaknya platform sosial media dan forum-forum yang mudah diakses. Tidak seorangpun bisa membatasi apa yang orang-orang lakukan di internet, semuanya bisa bebas mengkonsumsi konten apa saja. Saat SMA, saya tertarik mencari tahu soal deep web. Katanya, ada banyak hal-hal yang gelap dan tersembunyi di dunia yang diupload kesana. Misalnya pemb**uhan, penjualan n**koba, perdagangan manusia, perbudakan ilegal, dan hal-hal yang menyeramkan lainnya. Ternyata benar, memang ada beberapa aktivitas di dunia yang segelap itu. Akses informasi yang sangat terbuka membuat sebagian orang semakin liar, tidak lagi berpikir konservatif dan cenderung mengabaikan norma-norma asusila. Bayangkan saja, pemuda yang bodoh belajar kepada orang di balik topeng, tidak diketahui...

Validasi Orang Lain, Antara Penting Dan Tidak Penting

Hidup seseorang tidak lepas dari hubungan sosial. Tentu, sebagai manusia, kita ingin dikenal memiliki reputasi yang baik, tidak memalukan, bahkan bila perlu kita dikenal sebagai orang yang bermanfaat bagi orang lain. Saat kecil, sering kali kita ditanya tentang cita-cita, pasti kita memilih profesi yang dianggap akan dihormati oleh orang-orang. Menjaga kehormatan diri sendiri bukanlah hal yang hanya dibolehkan, namun diwajibkan. Jika masing-masing tidak menjaga kehormatan diri sendiri, maka manusia akan berbuat semaunya. Banyaknya orang yang mempermalukan diri sendiri demi uang karena kurangnya kesadaran dalam menjaga kehormatan, semoga mereka mendapatkan hidayah. Inilah pentingnya rasa malu bagi setiap orang, karena banyaknya kebaikan yang timbul dari rasa malu. Setelah memahami bahwa menjaga kehormatan sangatlah penting, kadang timbul masalah lain yaitu ada orang yang tidak suka kepada kita. Bukan karena melakukan sesuatu yang buruk atau memalukan, namun karena rasa iri atau dengki t...

Lebih Baik Jadi Miskin Atau Kaya?

Jika kita membaca Al-Qur'an maupun hadist-hadist Rasul ﷺ, akan kita temukan banyak sekali celaan terhadap dunia, harta, kekuasaan, dan yang sejenisnya. Sebagian orang menyangka bahwa celaan-celaan tersebut menunjukkan kehinaan dan tidak selayaknya mencari harta sebanyak-banyaknya. Contohnya, ada beberapa hadist yang menyatakan bahwa dunia bagaikan bangkai kambing yang cacat, orang kaya hisabnya lebih lama dibanding orang miskin, dan penghuni surga banyak dihuni oleh orang-orang miskin. Lantas, dengan adanya hadist-hadist demikian, apakah benar kita tidak dianjurkan menjadi orang kaya? Tunggu dulu, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Di satu sisi, banyak juga ibadah-ibadah yang membutuhkan cukup harta seperti haji, umroh, kurban, akikah, sedekah, zakat, bahkan menuntut ilmu-pun membutuhkan harta yang cukup. Oleh karena itu, sebagian orang meyakini sebaliknya, bahwa muslim dianjurkan menjadi kaya. Hal ini juga sering dijadikan alasan ibu-ibu untuk menuntut suaminya, bahwa musl...