Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Setelah Kesulitan Ada Kemudahan

Di antara kesempurnaan iman adalah meyakini bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dalam hal apapun. Jangankan kita sebagai orang-orang biasa, Nabi shalallahu 'alaihi wasallam saja mengalami berbagai macam kesulitan di dalam hidupnya, seperti ditinggalkan orang yang dicintai, dicemooh kaumnya, kekurangan harta, dan berbagai macam kesulitan lainnya. Namun Allah ta'ala berjanji kepada Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bahwa kesulitan itu akan segera sirna dan berganti dengan kemudahan, sebagai mana firman-firman Allah berikut ini: فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ "Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ "Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6) Namun, untuk mengundang kemudahan dari Allah, perlu dicatat bahwa Allah menginginkan ketakwaan dari kita, tidak hanya berharap keajaiban datang dengan sendirinya diiringi dengan terus bermaksiat, Allah ta'ala berfirman. وَمَنْ يَّتَّق...

Polemik Musik Antara Adi Hidayat Dengan Ustadz Salafy

Gambar
Di antara kegaduhan yang terjadi saat ini adalah polemik hukum musik di antara Ustadz Adi Hidayat dengan Ustadz-ustadz Salafy dan menimbulkan perdebatan di kalangan awam. Kami termasuk orang yang kontra dengan pendapat Ustadz Adi Hidayat hafizahullah , namun bukan bagian kami menyerang beliau secara pribadi melainkan kritikan secara ilmiyyah. Pembahasan kali ini akan objektif terhadap materi yang beliau bawakan. Untuk masalah background pendidikan, kita tidak ragukan beliau adalah lulusan S2 yang berkaitan dengan bahasa Arab. Untuk hukum musik secara lengkap, kami rasa sudah banyak asatidzah yang menjelaskannya dan mereka jauh lebih berhak dalam menjelaskan hal ini. Video yang bagus dari Rational Believer tentang kemungkaran musik, semoga menjadi bahan renungan. https://www.youtube.com/watch?v=-wVsUZmYgqU https://www.youtube.com/watch?v=MY1w2obG4Yw https://www.youtube.com/watch?v=zg3Jq06OB54 Syair = Musik, Penyair = Pemusik Pertama, UAH menggunakan metode yang aneh dalam beristidlal, d...

Ada Yang Salah Di Hatimu

Hari-demi hari dilalui, sebagian orang ada yang gelisah akan kehidupannya, sebagian orang ada yang tersenyum menjalani kehidupan. Ternyata, harta dan popularitas yang dimiliki tidak bisa menutupi kegelisahan itu. Harta melimpah, tetapi takut kehilangan akhirnya waktu habis untuk menjaga dan menambahnya. Orang-orang banyak menyanjungnya, akhirnya takut kehilangan pamor lalu gemar membuat sensasi dan pencitraan. Inilah bukti bahwa tempat kebahagiaan di hati, bukan di jasad. Memang betul terpenuhinya kebutuhan jasad dan hawa nafsu bisa mendatangkan kebahagiaan, namun kebahagiaan semu dan fana yang tidak hakiki. Betapa banyak orang depresi karena khawatir terhadap masa depannya. Betapa banyak orang bunuh diri karena merasa buntu akan kehidupan. Betapa banyak seseorang yang kehilangan arah lalu lari kepada narkoba dan minum-minuman keras, naudzubillahi min dzalik . Ketika seseorang tidak bisa merasakan kebahagiaan di dunia meskipun bergelimpang harta dan popularitas, maka percayalah ada mas...