Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Faidah Menyembunyikan Amal

Gambar
Ketahuilah, amal yang disembunyikan adalah amal yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah subhanahu wata'ala meskipun sedikit. Berbeda dengan banyak beramal namun sengaja ditampakkan, maka kualitas dari amal tersebut lebih rendah derajatnya daripada amal yang sedikit yang disembunyikan. Ketahuilah, menjaga hati dari keikhlasan sangatlah sulit dan kita sangat senang sekali berspekulasi terhadap amalan hati kita, bahwa kita menganggap "Gak apa-apa kok yang penting ikhlas, kan niatnya memotivasi orang lain agar mengikuti kita." Kalimat tersebut adalah kalimat spekulasi tinggat tinggi yang sama sekali para salaf tidak pernah berspekulasi dengan kalimat tersebut. Adapun kita yang amalannya jauh dibanding ulama salaf justru sangat gemar berspekulasi, didukung dengan adanya sosial media membuat kita semakin gemar melakukan hal tersebut. Amal yang tersembunyi lebih dicintai oleh Allah daripada amal yang dinampakkan, Allah ta'ala berfirman: إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِ...

Ateis di Eropa

Selama tinggal di Eropa, saya memiliki beberapa pengalaman mengenai keadaan sebagian manusia di berbagai belahan dunia. Tentunya, saya sangat bersyukur terlahir di keluarga muslim dan tumbuh di lingkungan muslim, sehingga saya tidak perlu bergulat dahsyat dengan batin saya mengapa saya memeluk agama Islam. Di negara-negara Eropa, agama Kristen sudah mulai ditinggalkan karena keadaan sosial yang terus berubah dan pemikiran yang terus berkembang. Ketika saya menyewa rumah, di dalamnya banyak sekali patung-patung dan ada sisa-sisa makanan di kulkas. Saya bertanya kepada pemiliknya, "Apakah ada daging babi di kulkas sisa penghuni sebelumnya?" Dia menjawab, "Mungkin, memang mengapa?" Saya menjawab, "Saya tidak suka ada daging babi." Kemudian pemilik rumah ingin mengklarifikasi segalanya agar saya tinggal nyaman di rumah tersebut. Saya merasa kagum terhadap akhlak mereka yang luar biasa baik, mereka rela datang bersama keluarganya untuk bertemu dengan saya selak...

Betapa Sulitnya Memahami Takdir

Takdir adalah bab yang tersulit bagi kebanyakan orang, dan hal ini diakui sendiri oleh sahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu yang menganggap bahwa takdir bagaikan samudera yang tidak ada ujungnya. Salah-salah mempelajari, maka kita bisa tenggelam dan tidak bisa kembali. Inilah mengapa banyak sekali firqah menyimpang soal takdir seperti yang masyhur adalah Qadariyah dan Jabriyyah. Jangankan orang awam, banyak juga ulama dan para da'i yang tergelincir masalah takdir karena mereka selalu menggunakan akal yang terbatas dalam menjelaskan ke-maha-adilan Allah. Bagi saya, pembahasan takdir memang tidak bisa dibuka sembarangan melainkan orang-orang yang kompeten di bidangnya, akan tetapi hal ini tetap harus dijelaskan agar masyarakat tidak terus menerus dalam kekeliruan. Saya sering kali berbincang dengan teman, saudara, tukang cukur, bahkan ustadz mengenai takdir. Saya bukan tipe orang yang suka membuka pembicaraan di awal, melainkan saya lebih suka merespon pertanya...